Senin, 12 Mei 2008

// // 2 comments

I don't give a damn about my english

Aku pernah membaca sebuah kalimat dalam bahasa inggris yang kalau di artikan dalam bahasa indonesia kira-kira artinya begini ' orang yang 'bisa' bahasa inggris itu bukanlah mereka yang tahu banyak tentang bahasa inggris, tapi cukup dengan melihat berapa lama dia sanggup bercas-cis-cus dengan bahasa inggrisnya itu.Tentunya cas-cis-cus disini bukan 'cas-cis-cus' dalam arti sebenarnya ya :).Teman-teman mungkin tahu maksudnya.

Jadi,orang yang tahu banyak tentang tenses ataupun grammar belum tentu dia bisa dikatakan orang yang bisa berbahasa inggris.Dan orang yang seperti ini tidak sedikit jumlahnya.Mereka tahu bnyak tentang aturan-aturan dalam menyusun sebuah kalimat misalnya,tapi begitu mereka diajak ngomong pakai english mungkin hingga pertanyaan ketiga dia masih sanggup menjawabnya pakai bahasa inggris,tapi begitu jawaban keempat dan seterusnya mungkin dia udah mulai nyerah.Contohnya begini, saat seorang bertanya pada kita 'what's your name ? kita mungkin akan cepat menjawab (dan biasanya dengan cukup meyakinkan) 'my name is bla..bla..bla..selanjutnya untuk pertanyaan 'where do you live'? kita juga mungkin bisa menjawabnya dengan 'I live in/at', nah giliran pertanyaan 'can you describe about yourself,please? mulai dech kita mesem-mesem, atau jangan-jangan kita akan menjawabnya dengan 'you are welcome'he..he..

Nah mengatasi masalah seperti itu,tentu yang diperlukan adalah sebuah keberanian,keberanian untuk lebih sering belajar 'mempraktekkan' ilmu-ilmu bahasa inggris kita.Kalau kita tidak melakukan itu, yakin dech semua vocab atau aturan-aturan yang kita tahu tentang english akan makin terpendam.Bukankah sebuah pisau akan semakin tajam kalau semakin sering diasah? Nah gitu juga dengan bahasa inggris.Malah kalau sering berbahasa inggris,lidah kita yang sebelumnya 'baik-baik saja', jadi kadang sedikit kesulitan lho kalau harus menyebut hurup 'R'.Kita bisa karena kita terbiasa,bukan?

Masalahnya, menumbuhkan 'keberanian'dan kebiasaan berbahasa inggris itu yang susah.Tapi setiap orang tentu punya kiat-kiat tertentu untuk melakukannya.Aku malah suka bingung kalau di tanya tentang kiat-kiat belajar bahasa inggris yang mudah.Karena menurutku,ikutan kursus pun tidak akan menolong kalau kita sebenarnya ngga punya niat sungguh-sungguh untuk mempelajarinya.Intinya, berpulang kembali kepada kita, sejauh mana kita punya 'gairah' untuk mempelajarinya.Kalau kita punya 'gairah' yang sangat besar untuk belajar bahasa inggris,kita akan memiliki banyak cara untuk mencoba 'menaklukan' bahasa yang satu ini.Ingat juga ya,sebagai tambahan, sebagian orang kadang tidak menganggap kita menguasai bahasa asing kalau kita hanya menguasai bahasa yang satu ini.Menurut mereka, bahasa inggris adalah bahasa yang sudah 'seharusnya' kita kuasai.

Jangan buru-buru berpikir pengen ikutan kursus sama Cinta laura kalau pengen bisa bahasa inggris,di postingan ku selanjutnya kita akan berbagi cerita tentang kiat-kiat belajar bahasa yang satu ini.Tunggu ya..

2 komentar:

  1. Betul, betul sekali. Percuma hapal semua tenses kalo pas ketemu Bule dan Pakle (kadang-kadang sama Nakle dan juga Keponakanle) cuma bisa "how are you?" doang.

    Penglamanku di Prambanan dulu, turis gak peduli koq sama grammar pas ngobrol dengan kita. Yg penting kita ngomong dia ngerti, habis perkara! Setuju..?

    BalasHapus
  2. iyay, saya belajar tenses bahasa inggris tapi gak nyangkut2 neh lupa terus. mungkin karena gak pernah di praktekin klee yeee...

    *ECKO*, wah gitu yah, grammar amburadul hayooo aja yah, siip dah!!

    BalasHapus