Senin, 11 Agustus 2008

// // 3 comments

Perang tak membuat mereka melupakan pertemanan



Sudah beberapa bulan ini TV dikamar kostku rusak.Jadi,supaya tidak terlalu ketinggalan dalam hal menyerap berita seputar apa saja yang terjadi dibelahan bumi ini,setiap pagi aku selalu menyempatkan membuka-buka situs portal berita,misalnya detik.com yang hampir tiap hari aku 'kunjungi'.Mengandalkan sumber berita yang lain?misalnya surat kabar?sepertinya tidak terlalu bisa aku harapkan,soalnya membeli Pikiran Rakyat atau Kompas saja,biasanya aku memilih yang terbit tiap hari Sabtu atau Minggu (itupun tidak rutin aku lakukan).Karena menurutku,pada hari-hari tersebut,kedua surat kabar tersebut biasanya akan tampil dengan lebih 'bervariasi',lebih ringan beritanya,dan tentu saja lebih menghibur.Aku sepakat,karena akhir pekan memang waktu nya pikiran kita untuk beristirahat,untuk rileks,dan sesaat melupakan semua kepenatan yang kita rasakan selama lima hari sebelumnya.Akhir pekan untuk sebagian orang adalah waktunya 'jalan-jalan dan bersenang-senang',tak perlu memikirkan berita soal para koruptor yang rencananya mau didandani baju khusus dengan label 'koruptor' :D

Kembali ke soal Detik.com tadi.Aku kemarin benar-benar kaget,setelah membaca berita Rusia dan Georgia,yang ternyata diam-diam sedang berperang.Puluhan kendaraan lapis baja dan pesawat jet tempur Rusia,dengan tanpa kulonuwun menyerbu memasuki kota Gori,Georgia.Hingga hari minggu kemarin diberitakan sebanyak 129 orang tewas di pihak Georgia,sementara Rusia hanya 'merelakan' 2 pesawat Jet tempurnya jatuh ditembak pihak militer Georgia.Sumpah,ini bukan seperti postingan tempo hari tentang Cristiano Ronaldo pindah ke Juventus :D.Ini benar-benar perang! setelah selama bertahun-tahun kita hanya mengenal konflik antara Israel-Palestina,kita ternyata sekarang disuguhi perang yang menurutku 'ngga pake bilang-bilang' ini.Ngga percaya? baca beritanya disini

Tapi,saat membaca-baca berita tentang Olimpiade yang sekarang sedang berlangsung di Beijing,ternyata ada cerita yang menurutku mengharukan berkaitan dengan agresi Rusia ke Georgia ini.Perang pastinya tak pernah terlintas sedikitpun dibenak kebanyakan orang dikedua negara yang bertetangga tersebut.Mereka mungkin bingung,karena pastinya tidak seorang pun (bahkan dibelahan dunia manapun) yang menginginkan perang.Dan dari arena Olimpiade tersebut,Nino Salukvadze dan Natalia Paderina mengajarkan kita banyak hal tentang 'sesuatu' yang seharusnya tidak perlu dirubah,meskipun perang mungkin mencoba untuk merubahnya.


Salukvadze adalah atlet Georgia pada cabang menembak,sementara Paderina adalah atlet Rusia pada cabang olehraga yang sama.Haruskah perang membuat mereka saling 'membuang muka' saat keduanya bertemu dan bertarung diarena yang sama?Mereka sepakat menggelengkan kepala sambil mengatakan 'tidak',mereka berpikir bahwa sama sekali tidak ada yang perlu berubah dengan hubungan pertemanan yang telah terjalin sebelumnya diantara mereka. Pederina berkata "kami memang berkawan.Kami pernah cukup lama melakukan olahraga ini bersama.Dia pernah menembak untuk Unisovyet.Kami sunguh-sungguh berteman,dan tak mau mencampuradukkannya dengan politik".Sebuah pemikiran yang sangat sederhana,karena dinegara manapun didunia ini,politik kadang tidak berpihak pada 'orang biasa seperti mereka'.Dalam beberapa hal,Orang-orang seperti mereka justru terlihat lebih tahu apa yang terbaik untuk negara,sementara para pemimpin mereka mungkin hanya berpikir apa yang terbaik yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan 'apa yang sedang digenggamnya'.

Apa yang dilakukan keduanya kemudian benar-benar simpatik.Saat Salukvadze memastikan meraih perunggu,sama sekali tidak ada selebrasi berlebihan yang dilakukan olehnya.Pastinya dia menyadari bahwa ada hal yang lebih penting dan lebih bernilai yang bisa dia lakukan saat itu.Salukvadze kemudian menghampiri Pederina,keduanya saling memeluk erat sambil mendaratkan ciuman dipipi masing-masing dengan hangat.Benar-benar terlihat sebagai sebuah hubungan yang benar-benar tulus dan saling memiliki rasa hormat diantara keduanya.Orang-orang dibuatnya terkesima,menyadari apa sesunguhnya yang sedang terjadi dengan negara mereka berdua saat ini.Keduanya seolah mengirimkan pesan pada rakyat negaranya masing-masing,bahwa mereka tidak perlu ikut-ikutan 'hilang akal' seperti para pemimpin mereka.Itu adalah benar-benar merupakan sebuah pesan yang sempurna tentang bagaimana menjadikan dunia ini menjadi tempat yang lebih baik untuk umat manusia.Pada kesempatan tersebut Salukvadze menambahkan bahwa "kalau dunia mau menarik pelajaran dari apa yang saya lakukan ini,maka seharusnya takkan pernah ada perang"

Apa kira-kira yang kemudian terlintas dibenak Vladimir Putin maupun Mikheil Saakashvili mengomentari 'pertunjukan' tentang 'cinta,ketulusan,juga rasa saling hormat' diantara keduanya?Apakah mereka juga bisa mengambil pelajaran dari keduanya?memahami keinginan berjuta-juta rakyat dinegara mereka yang bersikap sama layaknya Salukvadze dan Pederina?yang tentunya tak pernah menginginkan sebuah peperangan?.Menurutku,pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu memberikan apa yang terbaik untuk 'orang-orang biasa' yang ada dibawahnya,tanpa perlu terlebih dahulu menunggu mereka kembali menjadi 'orang biasa'..Dan kita harus meyakini satu hal bahwa Putin maupun Saakashvili tentunya memiliki keinginan dan hasrat yang sama untuk menjadi 'pemimpin yang baik'

Sudahlah,sekarang pikirkan saja apa yang bisa kita lakukan untuk menjadikan dunia ini menjadi tempat yang lebih baik untuk umat manusia? Pastinya tidak dengan jalan membiarkan kendaraan lapis baja dan pesawat jet tempur kita 'lepas dari kandang'.Nah..Salukvadze dan Pederina sudah memulainya.Lalu kita??? Let's make this World a better place to live !


3 komentar:

  1. Hallo.. Salam kenal juga..
    wah.. aku jadi pertamaxxxxxx nih.... hehehehe..

    BalasHapus
  2. "....pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu memberikan apa yang terbaik untuk 'orang-orang biasa' yang ada dibawahnya..."
    Setuju!!!!
    (Nyang keduaxx..)

    BalasHapus
  3. @akang dahsyat:kunjungan balik nih,kang?tengkyu ah..

    @adeska:setuju,Mas?Yukk..siapa lagi nih yang setuju?

    BalasHapus